Adab Terhadap Guru - Pentingnya Mendoakan Guru - Keberkahan Ilmu

Adab Terhadap Guru – Pentingnya Mendoakan Guru – Keberkahan Ilmu

Guru bukan hanya pengajar ilmu, tetapi juga pembimbing ruhani yang membentuk akhlak dan karakter para santri. Peran mereka sangat besar dalam membentuk masa depan umat dan juga menumbuhkan generasi yang berilmu dan bertakwa.

Mendoakan kebaikan para guru adalah bentuk rasa syukur dan penghormatan atas jasa-jasa mereka. Doa yang tulus dari santri merupakan hadiah terbaik yang bisa diberikan, selain sebagai bentuk balas budi, doa juga menjadi cara agar ilmu yang diajarkan para ustadz dan ustadzah terus membawa berkah. Ketika santri mendoakan gurunya, ilmu yang diajarkan pun lebih mudah meresap dan menjadi manfaat sepanjang hayat.

Al-Imam anNawawiy rahimahullah menyatakan:

وَقَدْ كَانَ بَعْضُ الْمُتَقَدِّمِيْنَ إِذَا ذَهَبَ إِلَى مُعَلِّمِهِ تَصَدَّقَ بِشَئْ ٍوَقَالَ اللَّهُمَّ اسْتُرْعَيْبَ مُعَلِّمِي عَنِّى وَلاَ تَذْهَبْ بَرَكَةَ عِلْمِهِ مِنِّى

Sebagian (Ulama) terdahulu jika berangkat menuju gurunya ia bershodaqoh dengan sesuatu kemudian berdoa: Ya Allah, tutuplah aib guruku dariku. Jangan hilangkan keberkahan ilmunya dariku (al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab (1/36), atTibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran (1/47))

Demikianlah keberkahan ilmu yang didapat oleh para Ulama Salaf. Mereka mendapatkan keberkahan itu dari Allah dengan sebab baiknya adab mereka dalam menuntut ilmu dan adab mereka terhadap guru.

Sebelum berangkat menuju majelis ilmu, sebagian mereka bershodaqoh. Subhanallah. Shodaqoh yang dimaksudkan untuk mempermudah ilmu yang mereka dapatkan. Tidak cukup sampai di situ saja, mereka juga berdoa kepada Allah Azza Wa Jalla, pemilik hakiki segala ilmu.

Ahla Lisan - Santri Berbahasa Arab - Utrujah 2025

Ahla Lisan – Santri Berbahasa Arab – Utrujah 2025

Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Utrujah resmi memulai program berbahasa Arab dengan nama “Ahla Lisan” untuk santri tahfidz reguler, sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan santri. Program ini dirancang untuk membiasakan para santri menggunakan bahasa Arab dalam percakapan sehari-hari, baik di kelas maupun di lingkungan pondok. Langkah ini sejalan dengan visi pesantren untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Alquran dan bahasa arab.

Rencananya, program pembelajaran ini akan dituntaskan dalam kurun waktu 3 bulan, dengan 16 spot yang telah ditentukan.

Para santri sudah dibekali properti yang telah disiapkan untuk menunjang pembelajaran selama 3 bulan ini. Dirancang untuk pembelajaran yang mudah dan menyenangkan.Sistem evaluasi rutin juga diterapkan untuk mengukur perkembangan kemampuan bahasa setiap santri.

Dengan dimulainya program berbahasa Arab ini, Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Utrujah berharap dapat mencetak para hafidz yang tidak hanya kuat hafalannya, tetapi juga mumpuni dalam memahami kandungan Al-Qur’an secara langsung dari sumber aslinya. Ini merupakan langkah strategis untuk melahirkan generasi ulama yang tidak hanya hafal, tetapi juga paham dan mampu menyampaikan ilmu dengan fasih dan berwibawa.