Di Pondok Pesantren Utrujah, sore hari menjadi waktu yang penuh keberkahan. Setelah selesai sesi murojaah sore, para santri membaca Al-Ma’tsurat secara berjamaah. Kegiatan ini menjadi rutinitas harian yang menenangkan hati sekaligus memperkuat hubungan spiritual para santri dengan Allah. Suasana sore pun terasa lebih damai karena lantunan dzikir yang merdu terdengar serempak.
Membaca Al-Ma’tsurat berjamaah tidak hanya menjadi pengingat dzikir harian, tetapi juga melatih kedisiplinan dan kebersamaan di antara para santri. Mereka saling menyemangati agar istiqamah dalam berdoa, meskipun dalam keadaan lelah setelah belajar seharian. Inilah salah satu cara pesantren Utrujah menanamkan nilai-nilai konsistensi dalam ibadah kepada para santri sejak dini.
Selain sebagai bentuk dzikir, Al-Ma’tsurat berfungsi sebagai benteng perlindungan diri. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa membaca dzikir pada waktu pagi dan petang, maka Allah akan mencukupinya dari segala sesuatu.” (HR. Abu Dawud).
Dengan rutinitas ini, para santri belajar menyerahkan segala urusan kepada Allah dan menjadikan doa sebagai solusi utama dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.
Kebiasaan membaca Al-Ma’tsurat sore berjamaah di Utrujah juga menciptakan ikatan ukhuwah yang erat. Santri yang baru masuk akan cepat merasa akrab karena kebersamaan dalam dzikir ini mencairkan suasana. Bagi masyarakat yang ingin anaknya tumbuh dalam lingkungan yang penuh dzikir, Utrujah bisa menjadi pilihan tepat untuk pendidikan karakter dan pembinaan iman.
Tinggalkan Balasan