Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia. Lebih dari sekadar bacaan, Al-Qur’an mengandung keutamaan luar biasa yang tak terhitung jumlahnya. Salah satu keutamaannya yang agung adalah menjadi syafaat (penolong) bagi para pembacanya di hari kiamat. Rasulullah ﷺ bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya” (HR. Muslim). Ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan hanya membawa cahaya di dunia, tetapi juga keselamatan di akhirat.
Syafaat dari Al-Qur’an tidak diberikan secara cuma-cuma. Ia diberikan kepada mereka yang benar-benar dekat dengan Al-Qur’an—membacanya, mengamalkannya, menghayatinya, dan menjadikannya bagian dari hidup. Surah Al-Baqarah dan Ali Imran bahkan disebutkan akan datang seperti dua awan menaungi orang yang membacanya. Maka jelaslah bahwa Al-Qur’an bukan hanya menjadi pelipur lara, tetapi juga perisai dari panasnya padang mahsyar kelak.
Mereka yang menjaga hubungan dengan Al-Qur’an akan memperoleh syafaat sesuai kadar kedekatannya. Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang konsisten membaca, menghafal, dan mengamalkan isi Al-Qur’an akan merasakan betapa Al-Qur’an membelanya saat amal lain tak bisa. Bahkan, disebutkan bahwa orang tua dari penghafal Al-Qur’an akan dikenakan mahkota cahaya di akhirat sebagai bentuk kemuliaan dari anaknya yang menjadi ahli Al-Qur’an.
Karena itu, penting bagi umat Islam untuk menjadikan Al-Qur’an sahabat sejati dalam hidup. Membacanya setiap hari, memahami maknanya, serta mengajarkannya kepada generasi berikutnya adalah bentuk kecintaan sejati yang akan berbuah syafaat. Semoga kita termasuk golongan yang mendapatkan naungan Al-Qur’an di hari yang tiada naungan selain dari-Nya.
