Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-80, para santri putri (Banat) menyelenggarakan berbagai kegiatan menarik. Tidak hanya melaksanakan upacara bendera 17 Agustus, tahun ini ada yang berbeda, yaitu diadakannya kegiatan aubade. Aubade ini menampilkan lagu-lagu kebangsaan dan lagu daerah seperti Sabang Sampai Merauke, Bungong Jeumpa, Indonesia Pusaka, Manuk Dadali, Rasa Sayange, dan Apuse. Untuk menampilkan yang terbaik, para santri berlatih rutin tiga kali dalam sepekan pada malam hari pukul 20.00–21.00.
Selain kegiatan seni, pesantren juga mengadakan berbagai lomba 17 Agustus untuk para santri. Perlombaan berlangsung pada tanggal 16 Agustus, mulai pukul 09.30 hingga 18.00 dengan waktu istirahat pukul 12.00–13.30 dan jeda salat Ashar. Ada tujuh jenis lomba yang digelar, di antaranya Tebak Gaya, Tabrak Masuk, Air Gelas ke Botol, Serang Balon (diikuti juga oleh para musyrifah), Balon Sarung, In/Out Games, dan CCI. Kehadiran ustadzaat musyrifah dalam lomba ini membuat suasana semakin seru dan penuh kekompakan.
Untuk mendukung kesuksesan acara, petugas upacara telah mempersiapkan diri dengan latihan intensif selama satu bulan. Hal ini menunjukkan dedikasi dan semangat mereka dalam menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia di pesantren. Tidak hanya mengasah keterampilan baris-berbaris, latihan ini juga membentuk rasa tanggung jawab dan kebersamaan antar santri.
Sebagai bentuk apresiasi, setiap pemenang lomba mendapat hadiah sederhana namun penuh makna. Hadiah berupa bucket snack yang dihias cantik dengan pita merah putih, menjadi simbol kebanggaan dan rasa syukur atas partisipasi para santri. Meski sederhana, hadiah ini dirangkai dengan penuh cinta sehingga tetap memberikan kesan istimewa. Dengan rangkaian kegiatan ini, semangat kemerdekaan semakin terasa di kalangan santri, menjadikan perayaan 17 Agustus tahun ini lebih meriah dan berkesan.
Tinggalkan Balasan