Pesantren Utrujah meyakini bahwa generasi penghafal Al-Qur’an bukan hanya penjaga wahyu, tapi juga calon pemimpin dan pejuang umat. Seperti KH. Hasyim Asy’ari, seorang ulama besar dan hafidz Al-Qur’an dari Indonesia yang menjadi pelopor perjuangan kemerdekaan. Beliau mendirikan Nahdlatul Ulama dan menanamkan semangat Islam yang cinta tanah air kepada para santrinya.
Dengan kekuatan ilmu dan hafalan Al-Qur’an yang mendalam, KH. Hasyim Asy’ari berani menggerakkan umat untuk melawan penjajahan. Resolusi Jihad yang beliau keluarkan menjadi pemicu perjuangan heroik arek-arek Surabaya pada 10 November 1945. Semangat beliau menjadi bukti bahwa hafidz Qur’an juga bisa menjadi pejuang yang membela bangsa.
Pesantren Utrujah hadir untuk melanjutkan perjuangan para ulama dengan membina santri agar mencintai Al-Qur’an dan siap membumikan nilai-nilainya di tengah masyarakat. Di Utrujah, hafalan bukan sekadar hafal, tapi juga dimaknai dan diamalkan, agar setiap santri tumbuh menjadi pribadi tangguh, berakhlak, dan mencintai negeri.
Mari bergabung bersama Utrujah—pesantren yang tidak hanya mencetak penghafal Al-Qur’an, tetapi juga mewarisi semangat para ulama pejuang. Hafidz, berakhlak, membela kebenaran!
Tinggalkan Balasan