Orang Tua Hebat di Era Digital - Arus Zaman Digital

Orang Tua Hebat di Era Digital – Arus Zaman Digital

Di tengah derasnya arus digital dan cepatnya perubahan zaman, peran orang tua dalam membimbing anak menjadi semakin penting. Menjadi orang tua hebat di era digital bukan sekadar menyediakan gawai atau akses internet, tetapi mampu menjadi pengarah yang bijak dalam penggunaan teknologi. Anak-anak membutuhkan kehadiran orang tua yang tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat sebagai bekal menjalani hidup.

Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Utrujah hadir sebagai mitra pendidikan yang sejalan dengan kebutuhan zaman. Di Utrujah, santri dibimbing untuk menjadi generasi Qur’ani yang tidak hanya hafal Al-Qur’an, tetapi juga memiliki karakter tangguh, adab yang luhur, serta kecakapan dalam menghadapi tantangan modern. Dalam lingkungan yang kondusif dan penuh nilai keislaman, anak-anak diajak untuk mencintai ilmu, disiplin, dan menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk utama dalam kehidupan.

Peran orang tua dalam proses ini tidak bisa digantikan. Kolaborasi yang harmonis antara keluarga dan pesantren menjadi pondasi utama dalam keberhasilan pendidikan anak. Ketika nilai-nilai yang diajarkan di pesantren diperkuat di rumah, maka pendidikan anak akan berjalan lebih utuh dan konsisten. Orang tua juga dianjurkan untuk aktif mengikuti perkembangan anak selama di pesantren, serta menjadikan rumah sebagai tempat yang mendukung visi Qur’ani.

Menjadi orang tua hebat di era digital adalah menjadi pribadi yang teladan, penyayang, dan berorientasi akhirat. Dengan bersinergi bersama Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Utrujah, orang tua turut andil dalam membentuk generasi masa depan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara iman dan akhlak. Inilah investasi sejati yang akan menjadi amal jariyah di dunia dan akhirat.

Anak Sholeh - Investasi Abadi Orangtua di Akhirat

Anak Sholeh – Investasi Abadi Orangtua di Akhirat

Setiap orangtua tentu menginginkan anak yang sholeh dan sholehah, bukan hanya untuk kebahagiaan di dunia, tetapi juga sebagai investasi abadi di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda, “Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim). Doa dari anak yang sholeh dapat menjadi aliran pahala yang terus mengalir untuk orangtuanya, bahkan ketika mereka telah meninggal dunia.

Menjadi orangtua dari anak yang mencintai Al-Qur’an dan menjadikannya pedoman hidup adalah sebuah kebanggaan sekaligus tabungan akhirat. Anak yang tumbuh dalam suasana iman, akhlak mulia, dan kedekatan dengan Al-Qur’an, akan membawa keberkahan bagi keluarga di dunia dan akhirat. Namun, hal ini tentu perlu dibina dengan pendidikan yang tepat sejak dini.

Pondok Pesantren Tahfidz Quran Utrujah hadir sebagai pilihan terbaik bagi orangtua yang ingin mengantarkan anaknya menjadi pribadi yang sholeh, hafal Al-Qur’an, dan memiliki karakter Islami. Dengan lingkungan yang kondusif, pembimbing yang berkompeten, serta pendekatan yang lembut dan penuh kasih sayang, Utrujah berkomitmen mencetak generasi Qurani yang mampu menjadi cahaya di tengah umat dan pemberi syafaat bagi kedua orangtuanya kelak.

Menitipkan anak di Pondok Pesantren Tahfidz Quran Utrujah bukan sekadar menyekolahkan, tetapi menanam investasi akhirat. Karena sejatinya, harta bisa habis, jabatan bisa hilang, namun doa anak yang sholeh akan menjadi bekal abadi yang mengantarkan orangtua menuju surga-Nya. Mari mulai langkah ini bersama Utrujah—mengukir generasi cinta Qur’an, generasi yang mengangkat derajat orangtuanya di sisi Allah.

Tahfidz Balita Utrujah - Melatih Kemandirian Sejak Dini

Tahfidz Balita Utrujah – Melatih Kemandirian Sejak Dini

Mendidik kemandirian anak sejak dini merupakan investasi penting dalam pembentukan karakter dan kesiapan mental anak menghadapi masa depan. Sejak usia balita, anak-anak bisa mulai diajarkan berbagai kebiasaan positif seperti makan sendiri, mengenakan pakaian sendiri, atau mencuci tangan tanpa bantuan. Kegiatan sederhana ini akan melatih rasa percaya diri dan kemampuan mengambil tanggung jawab atas diri mereka.

Peran orang tua dan lingkungan sangat penting dalam proses ini. Dengan memberikan kesempatan dan ruang bagi anak untuk mencoba, orang tua turut menumbuhkan semangat belajar mandiri pada diri anak. Pola asuh yang mendukung kemandirian juga membantu anak menjadi pribadi yang tangguh dan tidak mudah bergantung pada orang lain. Termasuk dalam hal pembelajaran dini, anak perlu dibiasakan mengenal ilmu dan adab sejak usia dini.

Program Tahfidz Balita Utrujah Bogor hadir sebagai salah satu pilihan pendidikan anak usia dini yang tidak hanya menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an, tetapi juga membina kemandirian anak melalui metode belajar yang menyenangkan dan sesuai usia.

Dengan pendekatan yang lembut namun terarah, Tahfidz Balita Utrujah membantu anak membangun pondasi iman, adab, dan kemandirian sejak usia emas mereka. Sebuah ikhtiar awal yang besar nilainya untuk membentuk generasi shalih, cerdas, dan siap menghadapi dunia dengan akhlak dan ilmu.

Santri Sanad Utrujah Mesir - Khatam 2 Qiroat

Santri Sanad Utrujah Mesir – Khatam 2 Qiroat

Pondok Pesantren Tahfidz Quran Utrujah mengucapkan selamat dan barokah kepada dua santri sanad Mesir Utrujah, Ghassani Faqih Arumi dan M. Hilmy Al Muzakki, yang telah berhasil menyelesaikan khataman dua qiroat bersanad secara bersamaan (jam’an). Prestasi ini merupakan bukti kesungguhan mereka dalam menekuni ilmu qiraat yang merupakan bagian penting dalam pelestarian bacaan Al-Qur’an yang autentik dan bersambung hingga Rasulullah ﷺ.

Kedua santri tersebut telah menyelesaikan qiraat ke-2 dan ke-3, yaitu Qiraat Al-Kisai beserta dua rawinya (Abu al-Harits dan Ad Dury) serta Qiraat Khalaf al-Bazzar beserta dua rawinya (Ishaq dan Idris). Khataman ini dilakukan langsung di bawah bimbingan syeikh bersanad langsung di Mesir, dengan pembacaan yang teliti, mutqin, dan sesuai riwayat.

Capaian ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi para santri lainnya untuk terus mendalami qiraat, bukan sekadar sebagai ilmu, tetapi sebagai bagian dari warisan umat yang harus dijaga dan diwariskan. Dengan terus bertambahnya para huffazh dan ahli qiraat, semoga cahaya Al-Qur’an semakin menerangi negeri ini dan menjadikan para penghafalnya sebagai penjaga risalah ilahi.

Semoga Allah memberkahi ilmu mereka, meluaskan manfaatnya, serta menjadikan mereka bagian dari para pewaris Nabi yang membawa cahaya petunjuk di tengah umat. بارك الله فيكم ونفع بكم الأمة.

Mengenal Keberagaman di Pesantren Tahfidz Quran Utrujah

Mengenal Keberagaman di Pesantren Tahfidz Quran Utrujah

Pondok Pesantren Tahfidz Quran Utrujah tidak hanya menjadi tempat menuntut ilmu dan menghafal Al-Qur’an, tetapi juga menjadi wadah yang mempertemukan santri dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari jawa, Kalimantan hingga Papua. Di lingkungan pesantren ini, para santri datang dengan latar belakang suku, bahasa daerah, dan budaya yang berbeda-beda, menciptakan suasana kebersamaan yang penuh warna dan kekayaan nilai.

Keberagaman ini bukan menjadi penghalang, justru menjadi kekuatan dalam membentuk karakter santri yang lebih terbuka, toleran, dan menghargai perbedaan.

Melalui interaksi yang intens setiap hari, para santri belajar bahwa Islam mengajarkan ukhuwah dan persaudaraan tanpa membedakan asal-usul. Rasulullah ﷺ bersabda: “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain. Ia tidak menzaliminya dan tidak pula menyerahkannya (kepada musuh).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menjadi landasan dalam mempererat tali persaudaraan di antara santri, sehingga tercipta lingkungan yang saling menghormati dan menguatkan.

Dengan demikian, belajar di Pesantren Tahfidz Quran Utrujah bukan hanya mengasah kecintaan pada Al-Qur’an, tetapi juga membuka wawasan tentang kekayaan budaya bangsa. Pesantren ini menjadi pilihan tepat bagi orang tua yang ingin anaknya tumbuh dalam lingkungan yang Islami sekaligus kaya akan nilai-nilai kebhinekaan.

Peka Pada Lingkungan - Menumbuhkan Kepekaan Sosial di Pesantren

Peka Pada Lingkungan – Menumbuhkan Kepekaan Sosial di Pesantren

Lingkungan sekitar adalah bagian penting dalam pembentukan karakter santri di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Utrujah. Di samping fokus pada hafalan Al-Qur’an dan pembinaan akhlak, para santri juga dibimbing untuk memiliki kepekaan terhadap kondisi sosial di sekitar mereka. Kesadaran ini ditanamkan sejak dini agar para santri tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan siap berkontribusi bagi masyarakat.

Kepekaan ini diwujudkan dalam berbagai kegiatan seperti tandhif am atau kegiatan bebersih bersama, bantuan sosial kepada yang membutuhkan dan aktivitas sosial lainnya. Melalui aktivitas-aktivitas tersebut, santri belajar bahwa Islam bukan hanya tentang ibadah individu, namun juga menyangkut tanggung jawab sosial sebagai bentuk nyata dari ajaran rahmatan lil ‘alamin.

Pondok Pesantren Utrujah meyakini bahwa karakter santri yang kuat harus dibangun dengan keseimbangan antara ilmu, iman, dan amal. Oleh karena itu, program pembinaan di pesantren ini mencakup pembiasaan untuk peka terhadap sekitar, menghormati orang lain, serta aktif meningkatkan kepekaan terhadap sekitar. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai luhur dalam Al-Qur’an yang banyak mengajarkan tentang kepedulian terhadap sesama.

Dengan bekal Al-Qur’an dan nilai-nilai sosial yang tertanam sejak di pesantren, santri diharapkan kelak menjadi agen perubahan di masyarakat. Semoga Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Utrujah senantiasa melahirkan generasi Qur’ani yang berilmu, berakhlak mulia, dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Jadwal Harian Santri - Pesantren Tahfidz Quran Utrujah

Jadwal Harian Santri – Pesantren Tahfidz Quran Utrujah

share

share

Pondok Pesantren Tahfidz Quran Utrujah memiliki jadwal harian yang terstruktur dan seimbang untuk membentuk pribadi santri yang disiplin, mandiri, serta kuat dalam hafalan Al-Qur’an. Kegiatan dimulai sejak pukul 03.00 dini hari dengan Qiyamul Lail, dilanjutkan murojaah pagi dan sholat Subuh. Waktu menghafal terbagi dalam tiga sesi utama (pagi, siang, dan sore), memastikan proses tahfidz berjalan maksimal dan bertahap.

Selain fokus pada hafalan, jadwal harian juga mencakup waktu untuk istirahat, makan, sholat, mandi, serta tugas kebersihan seperti piket dan merapikan lemari. Santri juga diberikan waktu Qoilulah (istirahat siang) untuk menjaga kebugaran tubuh. Di malam hari, mereka melakukan murojaah mandiri sebelum tidur pada pukul 21.00. Pola ini membantu menjaga keseimbangan antara fisik, mental, dan spiritual.

Bagi santri program Tahsin, jadwal tetap rapi dan intensif. Kegiatan dimulai pukul 04.00 dengan Qiyamul Lail dan sholat Subuh, lalu dilanjutkan dengan mandi, sarapan, dan sesi belajar terbagi dalam tiga kelas. Waktu istirahat, sholat Dhuha, dan makan siang juga diatur dengan baik. Dan tambahan di malam hari khusus untuk santri tahsin diberikan jadwal untuk tilawah mandiri sebelum tidur.

Dengan jadwal yang teratur, Utrujah berkomitmen tidak hanya mencetak penghafal Al-Qur’an yang berkualitas, tetapi juga membina karakter santri agar tumbuh menjadi pribadi yang tertib, tangguh, dan berakhlak mulia. Semua kegiatan dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan produktif.


🌿 Ingin Bergabung Bersama Keluarga Besar Utrujah?

📌 Daftar Sekarang dan jadilah bagian dari generasi Qurani yang tangguh dan berakhlak mulia.
📞 Informasi lebih lanjut: 0812-2112-3421 (Admin PSB)
🏫 Kunjungi juga media sosial kami:
Instagram: @markaz.utrujah
YouTube: Utrujah TV
Website: infaq.utrujah.id

Boikot Produk Israel - Utrujah Ikut Aksi Boikot

Boikot Produk Israel – Utrujah Ikut Aksi Boikot

Di tengah krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di Palestina, dunia menyaksikan bagaimana rakyat sipil Palestina menjadi korban dari konflik yang tidak berkesudahan. Rumah-rumah hancur, anak-anak kehilangan keluarga, dan suara jeritan penderitaan bergema di tengah keheningan dunia. Dalam situasi seperti ini, kita tidak bisa hanya menjadi penonton. Kita harus bersuara.

Salah satu langkah nyata yang telah diambil oleh pondok Pesantren Utrujah Bogor sejak awal adalah menyerukan aksi boikot terhadap produk produk israel, mulai dari tidak menyediakan produk israel dalam penjualan produk di koperasi, sosialisasi dengan walisantri terkait produk boikot, hingga melarang seluruh jajaran SDM, hingga para santri untuk memakai produk boikot dalam kehidupan sehari hari.Inilah aksi nyata yang telah ditanamkan oleh pondok Utrujah sejak awal.

Mengapa Boikot?

Boikot adalah bentuk perlawanan damai yang sah dan bermoral. Ketika kita membeli produk dari perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung mendukung pendudukan dan agresi militer Israel, kita turut menyumbang terhadap penderitaan rakyat Palestina. Mungkin secara tidak sadar, uang kita menjadi bagian dari amunisi yang menghancurkan kehidupan mereka.

Dengan memboikot, kita menyampaikan pesan tegas: kita menolak penjajahan, penindasan, dan pelanggaran hak asasi manusia. Kita berdiri di pihak keadilan, bukan dengan kekuatan yang menindas.

Tentu saja, boikot bukan satu-satunya cara untuk mendukung Palestina. Kita juga bisa berdonasi, menyebarkan informasi yang benar, mengedukasi lingkungan sekitar, dan mendukung diplomasi yang adil. Namun, boikot adalah langkah awal yang nyata—sebuah bentuk komitmen moral dari konsumen yang peduli.

Mengenal Lan Tabuur – Koperasi Pondok Pesantren Utrujah

Mengenal Lan Tabuur – Koperasi Pondok Pesantren Utrujah

Sesuai dengan namanya, laan tabuur yang berarti “Tidak Akan Rugi” ini merupakan sebutan atau nama yang disematkan untuk koperasi milik Pondok Pesantren Tahfidz Quran Utrujah. Koperasi Lan Tabuur menjual kebutuhan harian untuk para santri seperti makanan, minuman, perlengkapan mandi, perlengkapan makan, alat tulis, dan suplemen probiotik yang biasa dikenal dengan Biosyafa. Sangat lengkap bukan?

Walaupun menjual kebutuhan sehari hari, koperasi Lan Tabuur tidak melayani pembelian setiap harinya, koperasi ini hanya buka dari  Hari Rabu sampai hari Senin untuk selain santri, mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB, dan hanya melayani pembelian untuk santri di hari libur saja, serta hanya menyediakan makanan basah di hari libur santri saja.

Ada yang unik nih terkait koperasi pesantren ini, koperasi Lan Tabuur memiliki beberapa ketentuan dalam penjualan produk, beberapa diantaranya adalah tidak menyediakan dan memperjual belikan produk boikot, untuk makanan tidak boleh ada yang mengandung MSG dan untuk minumannya hanya diperbolehkan susu dengan rasa cokelat dan full cream.

Khusus untuk pembelian buah hanya tersedia di hari Kamis, namun meskipun ada batasan hari bukanya, jika ada santri yang memiliki kebutuhan mendesak, maka akan tetap dilayani dengan invoice yang akan langsung diserahkan kepada walinya.

Hal Unik lainnya adalah untuk pembelian oleh para santri dilakukan secara cashless, pesantren menyediakan kartu seperti e-wallet untuk setiap santri.Dan khusus untuk santri ada batas maksimal uang jajan per pekannya yaitu para santri diberi budget sebesar 25.000.Hal ini juga sebagai bentuk pelatihan kedisplinan dan manage financial untuk para santri Utrujah.

Semoga koperasi Utrujah semakin maju, dan menjadi fasilitas yang terus bermanfaat untuk para santri terutama dan juga penduduk Utrujah lainnya, Aaamiinn Yaa Rabbal Alamin.

Asal Usul Hari Tasyrik - Larangan di Hari Tasyrik

Asal Usul Hari Tasyrik – Larangan di Hari Tasyrik

Hari Tasyrik merupakan hari yang bertepatan dengan tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. hari Tasyrik erat kaitannya dengan hari raya Idul Adha. Pada waktu tersebut, umat Islam dilarang untuk berpuasa. Larangan tersebut selaras dengan pelaksanaan qurban itu sendiri.

Tasyrik atau tasyriq dalam bahasa Arab berasal dari “syarraqa” yang memiliki arti “matahari terbit atau menjemur sesuatu”. Tasyrik juga diartikan dengan penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari).

Syekh Ibnu Manzur (711 H) dalam magnum opusnya Lisan al-Arab menyebutkan terdapat perbedaan pendapat Ulama tentang alasan perbedaan penamaan tasyrik. Kedua pendapat tersebut sebagai berikut:

Pertama, dinamakan tasyrik dikarenakan waktu tersebut adalah hari di mana umat Islam menjemur daging qurban mereka untuk dibuat dendeng.

Kedua, pelaksanaan ritual qurban dilakukan setelah matahari terbit. Telah disebutkan di atas, pada hari Tasyrik setiap muslim diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah apapun kecuali berpuasa. Mengapa terdapat larangan puasa pada waktu tersebut?

Larangan puasa di hari Tasyrik disebabkan waktu tersebut sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging qurban . Dalam Haditsnya Rasulullah pernah mengabarkan terkait larangan ini sebagai berikut:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ
“Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859)