Mengenal Lan Tabuur – Koperasi Pondok Pesantren Utrujah

Mengenal Lan Tabuur – Koperasi Pondok Pesantren Utrujah

Sesuai dengan namanya, laan tabuur yang berarti “Tidak Akan Rugi” ini merupakan sebutan atau nama yang disematkan untuk koperasi milik Pondok Pesantren Tahfidz Quran Utrujah. Koperasi Lan Tabuur menjual kebutuhan harian untuk para santri seperti makanan, minuman, perlengkapan mandi, perlengkapan makan, alat tulis, dan suplemen probiotik yang biasa dikenal dengan Biosyafa. Sangat lengkap bukan?

Walaupun menjual kebutuhan sehari hari, koperasi Lan Tabuur tidak melayani pembelian setiap harinya, koperasi ini hanya buka dari  Hari Rabu sampai hari Senin untuk selain santri, mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB, dan hanya melayani pembelian untuk santri di hari libur saja, serta hanya menyediakan makanan basah di hari libur santri saja.

Ada yang unik nih terkait koperasi pesantren ini, koperasi Lan Tabuur memiliki beberapa ketentuan dalam penjualan produk, beberapa diantaranya adalah tidak menyediakan dan memperjual belikan produk boikot, untuk makanan tidak boleh ada yang mengandung MSG dan untuk minumannya hanya diperbolehkan susu dengan rasa cokelat dan full cream.

Khusus untuk pembelian buah hanya tersedia di hari Kamis, namun meskipun ada batasan hari bukanya, jika ada santri yang memiliki kebutuhan mendesak, maka akan tetap dilayani dengan invoice yang akan langsung diserahkan kepada walinya.

Hal Unik lainnya adalah untuk pembelian oleh para santri dilakukan secara cashless, pesantren menyediakan kartu seperti e-wallet untuk setiap santri.Dan khusus untuk santri ada batas maksimal uang jajan per pekannya yaitu para santri diberi budget sebesar 25.000.Hal ini juga sebagai bentuk pelatihan kedisplinan dan manage financial untuk para santri Utrujah.

Semoga koperasi Utrujah semakin maju, dan menjadi fasilitas yang terus bermanfaat untuk para santri terutama dan juga penduduk Utrujah lainnya, Aaamiinn Yaa Rabbal Alamin.

Asal Usul Hari Tasyrik - Larangan di Hari Tasyrik

Asal Usul Hari Tasyrik – Larangan di Hari Tasyrik

Hari Tasyrik merupakan hari yang bertepatan dengan tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. hari Tasyrik erat kaitannya dengan hari raya Idul Adha. Pada waktu tersebut, umat Islam dilarang untuk berpuasa. Larangan tersebut selaras dengan pelaksanaan qurban itu sendiri.

Tasyrik atau tasyriq dalam bahasa Arab berasal dari “syarraqa” yang memiliki arti “matahari terbit atau menjemur sesuatu”. Tasyrik juga diartikan dengan penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari).

Syekh Ibnu Manzur (711 H) dalam magnum opusnya Lisan al-Arab menyebutkan terdapat perbedaan pendapat Ulama tentang alasan perbedaan penamaan tasyrik. Kedua pendapat tersebut sebagai berikut:

Pertama, dinamakan tasyrik dikarenakan waktu tersebut adalah hari di mana umat Islam menjemur daging qurban mereka untuk dibuat dendeng.

Kedua, pelaksanaan ritual qurban dilakukan setelah matahari terbit. Telah disebutkan di atas, pada hari Tasyrik setiap muslim diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah apapun kecuali berpuasa. Mengapa terdapat larangan puasa pada waktu tersebut?

Larangan puasa di hari Tasyrik disebabkan waktu tersebut sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging qurban . Dalam Haditsnya Rasulullah pernah mengabarkan terkait larangan ini sebagai berikut:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ
“Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859)

Idul Adha - Refleksi Pengorbanan dan Kesetiaan pada Allah SWT

Idul Adha – Refleksi Pengorbanan dan Kesetiaan pada Allah SWT

Idul adha kembali datang, kita diingatkan lagi akan kisah tentang pengorbanan, kesetiaan, dan keikhlasan yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Kisah Idul Adha bermula dari perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS untuk mengorbankan putranya yang sangat dicintainya, Ismail. Nabi Ibrahim menunjukkan ketakwaan dan ketaatan yang luar biasa. Tanpa ragu, ia bersedia menjalankan perintah Allah SWT.

Di sisi lain, Nabi Ismail AS, yang masih muda, dengan penuh keteguhan hati menerima keputusan ayahnya. Ia rela dijadikan korban demi memenuhi perintah Allah SWT. Ketika saatnya tiba, Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba. Peristiwa ini tidak hanya menunjukkan ketakwaan dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail, tetapi juga kasih sayang dan rahmat Allah SWT terhadap hamba-Nya yang taat.

Setiap tahunnya, umat Muslim di seluruh dunia mengenang peristiwa ini melalui penyembelihan hewan kurban. Hewan yang dikurbankan, seperti kambing, sapi, atau unta, dipilih dengan cermat dan harus memenuhi syarat tertentu, seperti sehat dan cukup umur. Penyembelihan dilakukan setelah shalat Idul Adha, di mana umat Muslim berkumpul untuk melaksanakan shalat dua rakaat diikuti dengan khotbah.

Proses penyembelihan hewan kurban mengingatkan kita akan pentingnya nilai pengorbanan. Dalam kehidupan sehari-hari, pengorbanan bukan hanya tentang memberikan sesuatu yang berharga, tetapi juga tentang mengorbankan ego, keinginan, dan kepentingan pribadi demi kebaikan bersama. Idul Adha mengajarkan kita untuk rela berkorban demi cinta kepada Allah dan kepedulian terhadap sesama.

Idul Adha bukan hanya tentang penyembelihan hewan kurban, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual yang mendalam. Idul Adha mengajarkan umat Muslim tentang pentingnya ketakwaan, ketaatan, dan keikhlasan kepada Allah SWT. Semoga dengan merayakan Idul Adha, umat Muslim dapat semakin meningkatkan ketakwaan dan ketaatan mereka kepada Allah SWT, serta mempererat tali persaudaraan dalam masyarakat.

Apa itu hari Arafah - Amal dan Keutamaan Hari Arafah

Apa itu hari Arafah – Amal dan Keutamaan Hari Arafah

Hari Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah setiap tahun merupakan salah satu hari yang paling utama sepanjang tahun. Bahkan dalam madzhab Syâfi’i disebutkan bahwa jika ada orang yang mengatakan, ‘Isteri saya jatuh talak pada hari paling utama’, maka talak tersebut jatuh pada hari Arafah.

Dalil Tentang Hari Arafah :

Di Hari Ini Allâh Azza Wa Jalla Paling Banyak Membebaskan Manusia Dari Neraka.
Ibunda kaum mukminin, Aisyah Radhiyallahu anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

    مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ ؟

    Tidak ada hari di mana Allâh Azza wa Jalla membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” [HR. Muslim no. 1348]

    Amalan Hari Arafah :
    1. Memperbanyak Doa
    Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa pada hari Arafah. Sebab, pada hari ini dijelaskan dalam hadits adalah sebaik-baiknya waktu untuk mengamalkan doa.

    2. Membaca Doa Arafah
    Ada salah satu doa yang ditekankan keutamaannya untuk diamalkan pada hari Arafah. Doa ini berisikan keagungan Allah SWT yang bersumber dari riwayat hadits Imam Tirmidzi. Berikut bunyinya,

    لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

    3. Puasa Arafah
    Mengamalkan puasa Arafah dianjurkan bagi mereka yang tidak melaksanakan haji. Puasa ini mengandung keutamaan menghapuskan dosa-dosa yang lalu dan dosa yang akan datang.

    4. Memperbanyak Takbir tiap Selesai Salat
    Bagi jemaah haji, pada saat wukuf di Arafah dianjurkan untuk memperbanyak bacaan talbiyah dan takbirnya. Dijelaskan, bacaan takbir dimulai sejak waktu Subuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga hari terakhir tasyrik.

    5. Meningkatkan Ibadah dan Amal Saleh
    Diterangkan dalam hadits, Allah SWT menyukai amalan yang dikerjakan pada bulan Dzulhijjah, termasuk hari Arafah.

    Keutamaan Hari Arafah
    Menurut hadits yang berasal dari Ibnu Abbas RA, keutamaan 10 hari pertama Dzulhijjah seperti hari Arafah adalah menjadi amal yang paling utama melebihi jihad di jalan Allah SWT. Disebutkan dalam riwayat yang berbunyi,

    مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهُ فِي عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ. قَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ. قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ إِلا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فِي سَبِيلِ اللهِ ، ثُمَّ لاَ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْء

    Artinya: “Tidak ada amal yang lebih utama daripada sepuluh hari bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki keluar dengan jiwa dan hartanya di jalan Allah kemudian ia tidak kembali membawa sesuatu.” (HR Ibnu Majah dan lainnya)

    Hari Arafah menjadi hari dibebaskan api neraka bagi mereka yang bersungguh-sungguh dalam ibadah.

    Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi,

    مَا مِنْ يَوْمِ أكثر من أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِن يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْعُو ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمُ الْمَلائِكَةِ فَيَقُولُ : مَا أَرَادَ هؤلاء

    Artinya: “Tidak ada suatu hari dimana Allah banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka selain hari Arafah. Pada hari itu Allah mendekati hamba-Nya dan membanggakan mereka di hadapan para malaikat.” (HR Muslim)

    Dzulhijah di Utrujah - Tarwiyah Arafah ala Santri Utrujah

    Dzulhijah di Utrujah – Tarwiyah Arafah ala Santri Utrujah

    Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang mulia. Bulan ini termasuk salah satu dari bulan haram (asyhurul hurum) atau bulan mulia, di samping Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Bulan dimana dirayakannya pula salah satu hari raya umat muslim, yaitu iedul Adha.

    Euforia bulan dzulhijjah ini pun disambut meriah oleh Para santri dan Asatidz di Utrujah. Dalam kesempatan emas ini, Utrujah melakukan beberapa agenda di dalam pondok, dimulai dengan Parade Tasmi 30 Juz oleh para santri dan guru Utrujah yang diadakan tepat pada hari ini, 4Juni 2025 atau bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1446 H, kegiatan parade tasmi 30 juz ini dimulai pada pukul 05.30 – 17.30.

    Kemudian di tanggal 9 dzulhijjah besok Utrujah mengadakan kegiatan Gema Berjuta Sholawat dan Dzikir, juga disusul dengan kegiatan Taujih dan doa bersama, serta dilanjut dengan buka bersama puasa arafah, kemudian ditutup dengan Takbiran berjamaah.

    Pada hari H perayaan idul adha kali ini, akan diadakan pula masak masak bersama oleh para santri dengan menu sembelihan yang ada, yang pastinya menambah keseruan hari raya iedul adha di pesantren. Semoga rangkaian kegiatan ini mendatangkan kebahagiaan dan manfaat terutama untuk para santri dan juga penduduk Utrujah Lainnya.

    Adab Terhadap Guru - Pentingnya Mendoakan Guru - Keberkahan Ilmu

    Adab Terhadap Guru – Pentingnya Mendoakan Guru – Keberkahan Ilmu

    Guru bukan hanya pengajar ilmu, tetapi juga pembimbing ruhani yang membentuk akhlak dan karakter para santri. Peran mereka sangat besar dalam membentuk masa depan umat dan juga menumbuhkan generasi yang berilmu dan bertakwa.

    Mendoakan kebaikan para guru adalah bentuk rasa syukur dan penghormatan atas jasa-jasa mereka. Doa yang tulus dari santri merupakan hadiah terbaik yang bisa diberikan, selain sebagai bentuk balas budi, doa juga menjadi cara agar ilmu yang diajarkan para ustadz dan ustadzah terus membawa berkah. Ketika santri mendoakan gurunya, ilmu yang diajarkan pun lebih mudah meresap dan menjadi manfaat sepanjang hayat.

    Al-Imam anNawawiy rahimahullah menyatakan:

    وَقَدْ كَانَ بَعْضُ الْمُتَقَدِّمِيْنَ إِذَا ذَهَبَ إِلَى مُعَلِّمِهِ تَصَدَّقَ بِشَئْ ٍوَقَالَ اللَّهُمَّ اسْتُرْعَيْبَ مُعَلِّمِي عَنِّى وَلاَ تَذْهَبْ بَرَكَةَ عِلْمِهِ مِنِّى

    Sebagian (Ulama) terdahulu jika berangkat menuju gurunya ia bershodaqoh dengan sesuatu kemudian berdoa: Ya Allah, tutuplah aib guruku dariku. Jangan hilangkan keberkahan ilmunya dariku (al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab (1/36), atTibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran (1/47))

    Demikianlah keberkahan ilmu yang didapat oleh para Ulama Salaf. Mereka mendapatkan keberkahan itu dari Allah dengan sebab baiknya adab mereka dalam menuntut ilmu dan adab mereka terhadap guru.

    Sebelum berangkat menuju majelis ilmu, sebagian mereka bershodaqoh. Subhanallah. Shodaqoh yang dimaksudkan untuk mempermudah ilmu yang mereka dapatkan. Tidak cukup sampai di situ saja, mereka juga berdoa kepada Allah Azza Wa Jalla, pemilik hakiki segala ilmu.

    Jumat Berkah - Momentum Menebar Kebaikan Lewat Infaq

    Jumat Berkah – Momentum Menebar Kebaikan Lewat Infaq

    Hari Jumat dikenal sebagai sayyidul ayyam, pemimpin hari-hari, yang penuh dengan limpahan keberkahan dan pahala. Di hari yang mulia ini, setiap amal kebaikan dilipatgandakan, doa-doa lebih mudah dikabulkan, dan pintu-pintu langit terbuka lebar bagi hamba-hamba yang ingin mendekat kepada Allah. Tak heran jika Rasulullah ﷺ menganjurkan umatnya untuk memperbanyak amalan sunnah pada hari Jumat, termasuk bersedekah dan berinfaq.

    Salah satu bentuk infaq yang sangat dianjurkan adalah memberikan investasi harta kita untuk Pondok Pesantren. Pesantren merupakan tempat lahirnya para penjaga dan penghafal Al-Qur’an, calon pemimpin umat yang kelak akan membawa cahaya Islam ke berbagai penjuru dunia. Namun, tak sedikit pesantren yang masih menghadapi keterbatasan sarana dan dana untuk operasional maupun pembangunan. Di sinilah peran kita sebagai umat Islam dibutuhkan untuk menjadi bagian dari perjuangan mulia ini.

    Berinfaq ke pesantren bukan hanya sekadar menyumbang materi, tetapi juga investasi pahala jangka panjang. Setiap huruf Al-Qur’an yang dibaca para santri, setiap ilmu yang mereka amalkan, akan mengalirkan pahala kepada para donaturnya. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta, bahkan justru akan dilipatgandakan dan menjadi penyebab turunnya keberkahan dalam hidup.

    Mari jadikan hari Jumat sebagai ladang kebaikan dengan menyisihkan sebagian rezeki kita untuk pesantren. Ponpes Utrujah membuka peluang investasi akhirat ini, terutama dalam bulan Dzulhijjah ini dengan program Infaq Ifthar Puasa Arafah, yuk sisihkan harta kita di dunia untuk mencapai akhirat bahagia, happy Dzulhijjah.

    Keutamaan Bulan Dzulhijjah - Amalan di Bulan Dzulhijjah

    Keutamaan Bulan Dzulhijjah – Amalan di Bulan Dzulhijjah

    Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan suci dan bulannya ibadah haji bagi orang muslim. Keutamaan Bulan Dzulhijjah ini salah satunya disebutkan dalam hadits nabi.

    Rasulullah SAW bersabda:

    ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر. قالوا ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ولم يرجع من ذالك بشيء. (رواه البخاري)

    “Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 awal Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: “Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah?” Beliau bersabda, “Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).” (HR. Al Bukhari)

    Berikut ini adalah beberapa keutamaan Bulan Dzulhijjah :

    1. Islam Disempurnakan Pada Bulan Dzulhijjah
      Allah berfirman:

    الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

    “Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku telah meridhai Islam itu agama bagi kalian.” (Qs. Al Maidah: 3)

    Para ulama sepakat bahwa ayat itu turun di bulan Dzulhijjah saat haji wada’ di hari Arafah.

    1. Di Dalamnya Terdapat Hari yang Agung
      Bulan Dzulhijjah juga memiliki keistimewaan karena di dalamnya terdapat satu hari yang Agung. Hari itu adalah hari Arafah.Pada hari tersebut, umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah Haji disunnahkan untuk berpuasa.Puasa Arafah dapat menggugurkan dosa-dosa selama dua tahun.
    2. Keutamaan bulan Dzulhijjah berikutnya adalah dilaksanakan salah satu amalan penting dalam Islam yang dilakukan pada hari raya Iduladha, yaitu kurban. Pada bulan inilah banyak hewan kurban yang disembelih pada bulan tersebut. Setelah disembelih, daging kurban selanjutnya akan dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

    Amalan di Bulan Dzulhijjah :

    1. Puasa Tarwiyah dan arafah
    2. Memperbanyak takbir dan dzikir
    3. Melaksanakan ibadah haji dan umroh
    4. Sholat idul adha
    5. Berkurban
    6. Bertaubat dan Taqarrub pada Allah SWT
    Pembangunan Masjid Utrujah - Infaq Pembangunan Masjid

    Pembangunan Masjid Utrujah – Infaq Pembangunan Masjid

    Mari kita ambil bagian dalam amal jariyah dengan berinfaq untuk pembangunan Masjid Pondok Pesantren Tahfidz Quran Utrujah. Masjid ini akan menjadi pusat ibadah, ilmu, dan pembinaan generasi penghafal Al-Qur’an. Setiap batu yang terbangun akan menjadi saksi amal kita di akhirat. Inilah peluang berinvestasi untuk kehidupan yang abadi.

    Pesantren Utrujah berkomitmen mencetak hafizh Qur’an yang berakhlak mulia dan berilmu luas. Fasilitas masjid yang layak sangat dibutuhkan agar proses ibadah dan pembelajaran berlangsung nyaman. Dukungan Anda akan mempercepat terwujudnya tempat suci yang layak dan khusyuk. Bersama, kita hadirkan tempat terbaik untuk sujud para calon ulama.

    Jangan lewatkan kesempatan langka ini. Salurkan infaq terbaik Anda melalui rekening resmi Pesantren Utrujah. Setiap rupiah yang Anda keluarkan akan terus mengalir pahalanya selama masjid ini digunakan. Mari bergandengan tangan membangun rumah Allah dan menanam amal yang tak terputus.

    Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga”. (HR. Ibnu Majah)

    Salurkan infaq terbaik Anda ke: Bank Syariah Indonesia (BSI)
    No. Rekening: 7107773333 An. Yayasan Markaz Qur’an Utrujah
    Konfirmasi donasi: 082124762464 (Admin Pesantren Tahfidz Utrujah)

    Semoga Allah menerima amal kita, memberkahinya, dan menjadikannya sebab kebaikan yang terus mengalir hingga yaumil qiyamah. Jazakumullahu khairan atas perhatian dan partisipasi Anda.

    Qiyamul Lail Santri Utrujah - Sholat Tahajud Berjamaah

    Qiyamul Lail Santri Utrujah – Sholat Tahajud Berjamaah

    Qiyamullail adalah bangun di malam hari, maksudnya adalah bangun untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Waktu pelaksanaannya adalah bisa mulai dari setelah sholat isya sampai terbitnya fajar. Dan biasanya, qiyamul lail ini bisa diisi dengan sholat tahajud.

    Sholat tahajud ini juga merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dan sudah menjadi sunnah. Dan ternyata juga salah satu doa mustajab adalah saat qiyamullail.Bagi santriwan santriwati Utrujah, qiyamul lail ini merupakan hal rutin yang sudah biasa dilakukan, karena juga pembiasaan dari kegiatan santri mulai bangun tidur yang sudah dimulai sejak pukul 03.00.

    Ada hal unik terkait qiyamul lail di Utrujah. Sebutannya adalah qiyamullail spesial, yaitu sholat tahajud bersama yang imamnya adalah para santri sendiri, mulai dari 1 juz, 3 juz, 5 juz sampai 10 juz, MasyaAllah Tabarakallah. Untuk QL spesial 1 juz diadakan tiap pekan sekali, sedangkan untuk 3 juz dilaksanakan setiap bulan, dan untuk 5-10 juz dilaksanakan 2 kali dalam setahun.

    Semua santri wajib menjadi imam tahajud minimal 1 kali dalam setahun.Untuk yang hafalannya kuat dan tajwidnya bagus, maka ada bonus untuk menjadi imam 3 juz keatas. Biasanya untuk tahajud berjamaah spesial 3 juz keatas ini dilaksanakan pukul 22.00 hingga selesai di hari Kamis, dan juga untuk yang pekanan dimulai pukul 03.00 – 04.00 di hari Sabtu.

    Semoga dengan kegiatan tahajud bersama ini mampu menunjang semangat para santriwan santriwati Utrujah dan menjadikannya semakin mencintai Alquran, aaminn Yaa Rabbal Alamin